Kelahiran (Prematur) Bayi Lelaki Anak Pertama-ku


DSC04914

Ga disangka-sangka, anak pertamaku lahir 3 hari setelah diadakan selamatan 7 bulanannya ya. Jadi benar-benar belum ada persiapan apa-apa untuk menyambut kelahirannya.

Kata bidan dan dokter yang menanganinya si, kontraksi yang terus berakhir dengan kelahiran normal sang bayi yang beratnya 1,5 kg dan panjang 44 cm ini, disebabkan karena semalamnya kami habis berhubungan ya, cairan sperma itulah yang menyebabkannya katanya. Wah..aku ga tahu sama sekali hal itu ya. Belum pernah ada yang kasih tahu dan belum pernah baca juga di buku atau majalah. Hal lain yang bisa memicu kontraksi, katanya, adalah kelelahan ya.

Tetapi Alhamdulillah, bayinya sehat, walau kondisinya agak lemah, dan istriku juga dalam keadaan baik. Cuma karena lahir prematur, jadi sang bayi yang lahir pada jam 11.55 kamis siang tadi (30 april 2009), harus istirahat dulu dalam inkubator ya. Moga-moga cepat sehat jadi bisa cepat berkumpul sama keluarganya.

Awal terasanya kontraksi itu, kata istriku, sekitar jam 2 tadi malam ya, ketika habis buang air kecil. Terasa sakit, terus ga lama hilang lagi. Begitu terus menerus sampa. Akhirnya pagi, sebelum berangkat ke fitnes, aku antar istriku dulu ke bidan untuk periksa. Oleh bidan dikasih obat ya agar kontraksinya itu reda. Tetapi rupanya makin sering aja rasa sakit itu berulang. Bidan bilang si, kalo dalam 10 menit terasa kontraksi sampai 3 kali, langsung aja harus dibawa ke rumah sakit. Karena aku kira setelah minum obat kondisi istriku akan membaik, akhirnya aku berangkat juga ke fitnes. Rupanya setelah aku berangkat, kontraksinya makin kuat ya, sampai istriku mulai mengeluarkan darah. Akhirnya ortuku membawa istriku ke bidan, dan kata bidan ternyata dah mulai pembukaan mau lahir, jadi buru aja dibuatin surat rujukan untuk ke rumah sakit karena di kliniknya ga mungkin untuk merawat bayi lahir prematur, ga ada inkubatornya. Akhirnya dibawalah istriku ke rumah sakit yang ada didekat rumah (untung ya ada rumag sakit yang dekat), dan ibuku mengabari aku yang langsung segera pulang. Begitu sampai rumah sakit, sekitar jam 11an, aku ga diperbolehkan masuk ke ruang bersalin untuk melihat istriku sebentar, ada yang mau melahirkan katanya. Untungnya letak ranjang istriku dekat pintu, jadi waktu aku datang istriku bisa melihat kehadiranku. Karena ga diperbolehkan masuk, aku duduk aja didalam ruangan bersalin. Cuma lama-lama aku bosen juga duduk bengong, akhirnya aku keluar menemui orang tuaku yang kemudian mereka pulang dulu untuk mengambil baju dan lainnya yang kira-kira nanti diperlukan istriku. Seandainya saja waktu itu aku tahu kalo ternyata yang mau melahirkan itu istriku, pasti deh aku ga akan keluar dari ruang bersalin itu, aku tunggu terus sampai selesai persalinan istriku.

Jadi setelah ibu dan bapaku pulang, dan jam besuk rumah sakit juga dah mulai, jam 12 sampai 1 siang, aku berusaha lagi untuk masuk ke ruang bersalin untuk bisa menemui istriku untuk memberinya semangat menghadapi persalinan, tetapi masih tetap tidak diperbolehkan. Akhirnya aku tunggu aja didepan pintu ruang bersalin, sayangnya aku dah ga bisa lihat lagi istriku karena tirai penutup ranjang tempat para calon ibu berbaring dah ditutup. lagi bengong sendirian, tiba-tiba aja satpam wanita ada yang mendekatiku dan mengajakku untuk ke ruang anak. Langsung aja aku dag dig dug, ko ke ruang anak si, batinku dalam hati. Begitu sampai didalam, di sebuah inkubator, aku ditunjukan sosok mungil bayi lelaki yang sedang bobo dengan tenang. Ini pak anaknya, silahkan di azan-in dulu kata susternya. Aku langsung aja bengong, ga bisa berkata-kata, terharu, bahagia, semua rasa campur aduk, dan aku mulai menangis..ketika tangisku reda, barulah aku bisa meng-azan-kan dan meng-iqomat-kan bayi lelaki putra pertamaku itu. Semoga kelak kamu jadi anak yang berguna bagi agama, nusa dan bangsa ya sayang…

Setelah itu baru aku menemui istriku dan kami pun saling menangis bahagia. Ga lama ibu dan bapakku datang setelah aku kabari tentang kelhiran cucunya itu. Dan setelah itu aku pun sibuk memberi kabar keluarga dan teman-temanku tentang berita bahagia ini.

Karena ternyata aku atau kelurgaku yang lain ga ada yang boleh menunggu bersama istriku di dalam ruangan perawatan, kami hanya boleh menunggu di ruang tunggu di luar ruangan perawat, sementara ada penjaga wanita yang menunggu di pintu masuk ke ruang perawatan, akhirnya aku dan orang tuaku memutuskan untuk pulang dulu dan besok pagi-pagi kami akan kembali lagi ke rumah sakit. Untunglah jarak dari rumah ke rumah sakit dekat ya. hanya beberapa menit aja berjalan kaki, jadi istriku pun ga keberatan ditinggal. Sehingga akhirnya sambil menunggu pagi, aku kabar-kabarilah berita gembira ini kepada teman dan sahabat blogger semua. Semoga kami sekeluarga, aku, istri dan anakku bisa cepat berkumpul bersama ya.

Oya, ternyata ada temanku yang istri nya juga sedang hamil ya, dan ternyata hamilnya juga sama bulan dan harinya, karena tanggal perkiraan kelahirannya juga sama yaitu tanggal 27 juni nanti. Kami juga sama-sama baru aja melaksanaan acara 7 bulanan hari senin tanggal 27 april lalu. Dia bilang kemarin ada temannya, yang kebetulan termasuk orang yang ‘pintar’, mengatakan kepadanya bahwa akan ada teman dari temanku itu yang kehamilannya sama dengan kehamilan istrinya yang akan melahirkan setelah acara 7 bulanannya ya. Jadi begitu dia terima sms dariku, ga berapa lama kemudian dia telpon dan bercerita tentang hal itu. Masa si bisa begitu ya? Percaya ga percaya deh aku.

————–

Innalillahi wa inna illaihi rojiun… telah berpulang ke Rahmatullah, Ali Rachmad, anak kami (dodi dan sugi) pada tanggal 2 mei 2009 hari sabtu dinihari jam 1.35. Semoga arwahnya diterima oleh Allah dan ditempatkan ditempat yang baik di sisi-Nya. Semoga keluarga yang ditinggalkan diberi kesabaran dan ketabahan dalam menghadapinya. Terimakasih atas semua dukungan teman dan sahabat yang telah membantu dan mendukung kami selama ini.

6 comments on “Kelahiran (Prematur) Bayi Lelaki Anak Pertama-ku

  1. Selamat ya bro, semoga kelak menjadi anak yang soleh dan berguna bagi sesama… kalo sekarang masih kecil karena prematur sih ga masalah kan, nanti jg bisa dilatih biar ‘gede kaya bokapnya, hehehe… Sekali lagi selamat ya, n salam buat mbk Ugi.

    thanks broher, salamnya akan disampaikan nanti insya Allah.

  2. hai kakak aq dah liat fotonya…lucu yah..aduh abis berhubungan jadi dedenya ngajak keluar nih..dah ga betah kali yah…bwat pelajaran aja ya untuk anak kedua…alhamdulilah deh bayinya kliatan sehat..maaf nih tantenya jauh dijepang..jadi ga bsa liat langsung deh..aq doain cepet sehat dan cepet pulang ke rumah..biar bsa kumpul..btw namenya sape nih…salam bawt semua yah..untuk mba ugi slamat jadi ibu.untuk bpknya yg pasti selamat deh jadi bapak…hehehehe..kasih berita yah klo ada apa2…dadah…^_^

    makasih ian, salam juga buat yang di jepang ya.

  3. wah mungil banget yah si kecil, cuma 1.5 kg. berdasarkan pengalaman pribadi saya, bayi prematur (kurang dari 9 bulan atau yg beratnya di bawah 2.5 kg) harus rajin dipijat dengan lembut setiap abis mandi pagi, rajin diajak bicara sejak dini, dijemur sekitar jam 10an pagi lebih rutin dibanding bayi2 ‘normal’.

    mudah2an si jagoan menjadi anak sholeh seperti impian ibu-bapaknya… titip cium pipi mungilnya ya, mas… 🙂

    wah sayang sekali ya bu titip cium pipi mungilnya ga bisa lagi disampaikan sama si kecil, karena rupanya Tuhan lebih sayang padanya sehingga hanya memberi kami kesempatan sebentar saja untuk bersamanya. Si kecil berpulang ke Rahmatullah pada tanggal 2 mei 2009 hari sabtu dinihari jam 1.35 setelah sekitar 1.5 hari menemani kami, orangtuanya, karena adanya gangguan pernafasan.

  4. jadi inget pengalamanku dulu. Anakku juga sama lahir prematur 29 minggu. Berat 1,3 kg panjang 36 cm.
    Lahir 30 November 2008 meninggal 18 Januari 2009.

    wah..kalo anaku lahir 30 april 2009 dan meninggal tanggal 2 mei-nya ya.

Tinggalkan komentar