Di rumah nenekku di Depok, Jawa Barat, ada pohon kaktus yang ditanan di depan rumah. Sudah lama juga ditanamnya sehingga pohonnya sudah besar dan bercabang banyak. Belum tahu juga sih apa jenis/nama kaktus yang ditanamnya itu.
Beberapa waktu lalu kedua orangtuaku pergi mengunjungi nenekku. Biasanya sih pohon kaktus itu tidak manjadi perhatian orangtuaku. Tetapi rupanya saat itu ada hal yang menarik ketika bapakku memperhatikan pohon kaktus ini. Ada muncul tangkai-tangkai kecil di salah satu cabangnya. Ketika bapakku mendekat dan memperhatikan dengan lebih seksama, ternyata yang muncul adalah seperti tangkai-tangkai bakal bunga. Bapaku heran sekali karena belum pernah mengetahui sebelumnya bahwa pohon kaktus yang ditanam itu mempunyai bunga. Apalagi pohon kaktus itu sudah ditanam bertahun-tahun dan belum pernah sekalipun berbunga.
Yang lebih mengherankan bapakku lagi adalah ternyata cabang kaktus yang berbunga itu adalah cabang patahan yang hanya disandarkan begitu saja di cabang utamanya. Rupanya nenekku lupa menanamnya ketika beberapa waktu sebelumnya cabang itu patah. Waktu itu, cerita nenekku, cabang itu patah dan nenekku ingin menanamnya makanya acbang itu disandarkan dulu ke cabang utama. Tetapi lalu karena kesibukannya (maklum aja ada beberapa anak dan cucunya yang masih pada kecil-kecil tinggal dirumah yang sama ya), nenek lupa kalau ternyata cabang itu belum ditanamnya, yang dingatnya adalah bahwa cabang itu sudah ditanam.
Akhirnya cabang itu dibawa pulang ke rumahku dan ditanam disamping rumah. Setelah pagi hari ditanam, rupanya mulai sore itu menjelang malam, bunganya mulai mekar sampai akhirnya mekar sepenuhnya pada sekitar jam 11 malam. Aku yang pulang dari fitnes sekitar jam 9 malam jadi tidak tidur buru-buru karena ingin melihat seperti apa nanti bunga itu kalau mekar. Setelah mendapatkan beberapa foto bunga kaktus yang sedang mekar di malam hari itu barulah aku pergi tidur.
Ketika malam, aku tidak bisa mendapatkan foto yang bagus dari jarak yang dekat karena cahaya blitz dari kamera hape membuat gambarnya terlalu terang sehingga tidak jelas apa yang difoto. Jadi ketika pagi hari ketika bunga kaktus itu mulai layu, aku menyempatkan diri mengambil beberapa gambar lagi dari posisi yang lebih dekat.
Kang dedi emang okey.. fotobloggingnya inspiratif banget. Tapi, postingnya tetep dari kompi ya? Kalo sy lbh nyaman via hape kang.. tapi ya jadinya seadanya.
*mo nimba ilmu nih…
iya nih, untuk postingnya tetap dilakukan dari kompi n pake windows live writer, jadi menyusun foto dan memberi effecknya lebih mudah 🙂
baru tau , kalo kaktus kaya gtu bsa brbunga ..
sama dong hehehe
Nice! Saya belum pernah liat bunga kaktus sebelumnya… Nice to meet you… Jangan ragu2 untuk berkunjung balik…
Btw, pake plugin apa biar yg komentar bisa dapat pemberitahuan kalo ada komentar baru?
salam kenal ya. pasti aku akan datang berkunjung ke, ditunggu aja.
kalo soal plugin aku ga tahu ya, karena semua sudah disedian sama wordpress.com, tinggal pake aja 🙂
oo..ternyata seperti itu toch …baru tau..indah
setuju. n coba lihat yang ini juga, Bunga kaktus di Taman Mini
Ping-balik: Bunga Kaktus di Taman Mini « Jeprat Jepret Hape
hihihihi..kek monster, tapi bgtu mekar indah banget..
Baru pertama kali melihat bunga kaktus sebesar itu 🙂
Mas, cuma mau kasih info aja nihh..
aku juga punya bunga kaya gitu di rumah
dan emang mekarnya cuma pas malem doang
paginya udah layu…
kata mamah, bunga itu namanya bunga WIJAYAKUSUMA
bagus banget kalo pas lagi mekar jam 12 malem..